Langsung ke konten utama

About Me

Sebuah berita sepatutnnya diberitakan dengan jelas, tepat, dan lugas. Tidak mengandung unsur hoax apalagi mengandung unsur data yang disalahgunakan, disesatkan, ditambahkan, atau dikurangi. Isi berita harusnya berbobot dan disampaikan dengan tujuan mengedukasi pembaca berita.

Pesan yang disampaikan harus jelas apapun itu beritanya dengan tetap menjaga kredibilitas dan tetap mempertahankan etika etika dalam kaidah jurnalistik. Begitulah seharusnya para jurnalis bersikap dalam memproduksi berita berita yang akan disampaikan pada khalayak ramai dengan berbagai sumber media massa yang digunakan.

Perkembangan teknologi zaman ini sangatlah pesat, mayoritas manusia yang notabene berperilaku sebagai konsumen jelas jelas harus mengikuti arus kemana tekonlogi itu akan memggerus kehidupan keseharian mereka. Saat ini fenomena ini ditunjukan dengan maraknya penggunaan sosial media.

Banyak berita berita hoax atau berita yang tidak memiliki asal muasal yang jelas yang diberitakan atau diupload di berbagai macam akun yang juga tidak jelas asal usulnya, yang hasilnya mampu menggirin banyak pihak menuju pemahaman yang salah. Biasanya berita ini adalah berita yang digunakan untuk bahan perpolitikan, menyerang lawan politik, menyebarkan berita hoax untuk menggiring opini masyarakat.

Saya adalah seorang jurnalis di salahsatu stasiun televisi franchise internasional. Nama saya Juliana Retno Ningsih, saya suku Jawa yang berasal dari Kebumen. Saat ini saya bertugas di Jakarta namun rumah orangtua saya masih di Kebumen. Begitulah sekilas tentang pekerjaan saya yang saya ceritakan di dua paragraf pertama. Tugas yang terlihat biasa saja namun memiliki pertanggung jawaban yang besar sekali.

Saya memang bercita cita menjadi jurnalis, terjun di dunia jurnalistik Indonesia, dengan cita cita ingin memperbaiki kualitas berita berita di Indonesia, saya pikir saya pasti tidak sendiri, banyak orang orang seperti saya yang ingin mengubah dunia jurnalistik Indonesia yang saat ini sudah kadung salah arah. Banyak etika jurnalistik yang dilanggar, banyak jurnasil jurnalis gadungan bermodal google search yang mengkreasi berita tanpa sumber yang jelas, bannyak pula jurnalis asli yang menghasilkan berita-berita tak sesuai fakta demi terkejarnya target berita harian.

Sungguh miris memang, tapi beginilah adanya keadaan dunia media Indonesia, kebanyakan ditunggangi oleh para penguasa yang memiliki tujuan di dunia politik pemerintahan, kalaupun benar benar ada media yang bersih, pasti ada, tapi tidak banyak, dilakukan oleh sekelompok kecil orang-orang yang berdedikasi, bergerilya, dan pasti keadaannya selalu ada dalam bahaya karena selalu dibayangi media besar milik para penguasa.

Ini adalah fakta, bukan hanya rekayasa, kini masyarakat sudah cukup pintar memilih dan memilah mana berita yang benar mana berita yang hoax, terkadang berita hoax pun datang dari media besar. Ketika media dengan nama kecil membuat berita jujur, kadang juga dipertanyakan dan dipersalahkan. Sulit memang, tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Masihkah kita ingat berita tentang Julian Assange dengan wikileaksnya, kolaborasi media asing tentang berita Panama Papersnya yang menggemparkan dunia, dan Edward Snowden yang membocorkan rahasia NSA ke media terkenal dunia saat itu. Merekalah orang orang yang berani membuka suara atas kotornya perpolitikan dunia ke media massa, dan disitulah kita bisa melihat bagaimana efeknya pada dunia, walaupun harus mengorbankan bahayanya kehidupan mereka sendiri.

Dimulai dari blog ini, saya ingin meyampaikan bayak hal tentang dunia jurnalistik di Indonesia, sedikit demi sedikit, seperti sabda Rasulullah Saw, sampaikanlah walau satu ayat.
Selamat menikmati.

Postingan populer dari blog ini

Inilah 5 Alasan Mengapa Kamu Harus Punya Rumah Sendiri Sebelum Umur 40an

Sebelum usia 40an bisa dibilang sebagai periode emas bagi para anak muda di zaman millennial. Berada pada puncak usia produktif, mereka umumnya sudah memiliki jenjang karir yang baik dengan penghasilan tinggi pula. Selain kebutuhan hidup sehari-hari tercukupi, barang mahal yang diidam-idamkan pun sudah mampu dibeli. Sayangnya seiring pergeseran tren gaya hidup ke arah hedonisme, kenyamanan finansial yang diraih kerap digunakan untuk belanja, beli gadget terbaru, travelling ke luar negeri, atau membeli kendaraan daripada cari rumah atau properti untuk investasi. Seringkali mereka mengesampingkan pentingnya menabung. Apalagi memikirkan segera membeli rumah. Padahal, memiliki rumah sendiri seharusnya menjadi life goal yang diprioritaskan sebelum kamu berumur 40 tahun. Jika tidak, kamu menyesal nanti. Coba direnungkan, jika kita beli smartphone yang harganya lebih dari Rp 10 juta, harga jual kembalinya akan turun dari waktu ke waktu. Namun, jika membeli rumah, harga jualnya justru ...

Surat-surat Kepemilikan Properti yang Penting Diketahui

Ada beberapa faktor yang penting untuk dipertimbangkan sebelum membeli aset properti. Entah itu berupa tanah, rumah, ataupun unit apartemen. Tak cuma soal harga atau lokasi yang strategis, surat-surat kepemilikan juga perlu diperiksa secara seksama. Pasalnya, surat kepemilikan tersebut adalah bukti kepemilikan yang sah. Jangan sampai Anda terlibat masalah hingga ke ranah hukum karena ada yang mengklaim properti yang Anda beli. Pasalnya, hingga saat ini kasus sengketa properti khususnya tanah masih marak terjadi. Hak milik atas properti dibuktikan dengan adanya sertifikat resmi sehingga kepemilikannya berkedudukan kuat di mata hukum. Selain untuk kepentingan jual beli, sertifikat kepemilikan juga sangat penting untuk pembuatan izin pendirian bangunan dan sebagai jaminan kredit ketika Anda mengajukan pinjaman dana ke lembaga keuangan atau bank. Maka dari itu, penting pula untuk mengetahui jenis-jenis surat kepemilikan properti. Pasalnya, terdapat beberapa jenis surat atau sertifik...

7 Tips Hemat Biar Tagihan Listrik Rumah Tak Membengkak

Mahalnya tarif listrik menjadi salah satu hal yang banyak dikeluhkan para ibu rumah tangga. Ya, setelah pemerintah resmi mencabut subsidi untuk listrik golongan 900 VA, maka tarif listrik akan mengikuti perkembangan nilai tukar mata uang. Jika rupiah melemah, maka tarif listrik juga kemungkinan besar akan naik mengikuti harga minyak. Namun dicabutnya subsidi listrik oleh pemerintah bukan tanpa alasan. Selain guna menghemat anggaran belanja negara, pemerintah mengalihkan dana subsidi untuk pemerataan pembangunan. Dalam hal ini, untuk penyediaan listrik di desa-desa yang belum memiliki listrik. Untuk itu, kenaikan listrik hendaknya disikapi dengan bijak. Jika tidak ingin tagihan listrik membengkak, maka penggunaannya perlu dihemat. Mulai dari sekarang gunakanlah listrik dengan bijak dan efisien. Nah, berikut beberapa tips agar penggunaan listrik lebih efisien dan tidak membuat pengeluaran listrik membengkak: 1. Beralih ke lampu LED  Meski hargnya lebih mahal, tak apa meng...